OBSTRUKSI USUS
(SHORT PRACTICE of SURGERY, Bailey & Love’s 25 th, Chapter 66)
Obstruksi usus adalah gangguan pasase usus.
Secara garis besar obstruksi usus dapat dibagi dua. Pertama adalah obstruksi mekanik dan kedua adalah obtruksi fungsional. Obstruksi mekanik dapat terjadi intralumen, intramural, dan ekstramural. Contoh obstruksi intralumen antara lain; gallstone ileus, food bolus, meconeum ileus, bezoars dan lain-lain. Contoh obstruksi intramural adalah; strictur, malignancy dan lain-lain. Contoh obstruksi ekstramural adalah adhesi, hernia, volvulus, intussusception dan lain-lain.
Sedangkan contoh obstruksi fungsional misalnya; ileus paralitik, oklusi arteri mesenterika, dan pseudo-obstruksi.
Penyebab obstruksi paling banyak adalah oleh karena adhesi (40%) kemudian oleh keganasan (15%), (inflamasi 15%)sisanya lain-lain. Adhesi sebagai penyebab obstruksi paling sering bisa diklasifikasikan jadi dua, pertama kongenital dan kedua adalah didapat contoh yang kedua ini adalah adhesi post operasi.
Manifestasi klinik obstruksi usus tergantung pada;
1. Lokasi obstruksi,
2. Umur penderita,
3. Penyakit yang mendasari,
4. Terdapat atau tidaknya iskemik usus.
Berdasarkan lokasi kita bedakan apakah obstruksinya terdapat pada usus halus atau usus besar. Batas keduanya adalah katup ileosekal atau dikenal juga dengan valvula bahuini. Obstruksi pada usus halus dibedakan lagi atas letak tinggi dan letak rendah yang batas antara keduanya adalah ampula vateri. Obstruksi usus halus letak tinggi ditandai dengan; muntah yang lebih awal dan profuse, sedangkan letak rendah ditandai dengan; nyeri muntah datang lebih lambat, pada foto rontgen tampak multiple air fluid level di sentral.
Obstruksi usus besar distensi lebih dahulu, nyeri lebih ringan, muntah dan dehidrasi datang lebih terlambat, pada rontgen tampak dilatasi kolon.
Obstruksi mekanik ini terdapat empat tanda klasik; nyeri, muntah, distensi, dan konstipasi.
1. Nyeri
* Gejala pertama yang ditemukan
* Terjadi tiba-tiba dan biasanya hebat
* Bersifat kolik dan biasanya terpusat di umbilikus (usus halus) atau abdomen
bawah (usus besar)
* Nyeri bersamaan dengan peningkatan aktivitas peristaltik.
* Dengan peningkatan distensi, nyeri kolik diganti oleh nyeri difus konstan ringan.
* Berkembangnya nyeri hebat merupakan indikasi terdapatnya strangulasi.
2. Muntah
* Semakin distal obstruksi, semakin panjang waktu antara gejala dan munculnya muntah.
* Bila obstruksi berlanjut, karakteristik muntah berubah dari makanan ke material faeculent, sebagai akibat dari adanya pertumbuhan bakteri usus yang berlebihan.
3. Distensi
* Tergantung lokasi obstruksi
* Semakin distal lesi semakin hebat distensi
* Minimal atau negatif pada oklusi pembuluh darah mesenterium
4. Konstipasi
a. Total; feses dan flatus tidak ada
b. Parsial; hanya flatus yang lewat.
Gejala lain obstruksi mekanik :
1. Dehidrasi.
Umum pada obstruksi usus halus. Dehidrasi dan kehilangan elektrolit disebabkan oleh:
– pengurangan intake oral
– absorbsi usus yang tidak efektif
– kehilangan akibat muntah
– sekuester cairan ke lumen usus
2. Hipokalaemia. Pireksia.
Bila terdapat pada obstruksi mengindikasikan:
• onset iskemia
• perforasi
• inflamasi
Pseudo-obstruksi
Intestinal
pseudo-obstruksi adalah suatu sindrom dimana terdapat gejala dan tanda
obstruksi tanpa adanya lesi mekanik yang menyumbat lumen. Meskipun khas pada
pasien tua, pseudo-obstruksi dapat terjadi pada neonatus. Gangguan tidak terbatas
pada usus halus. Secara umum disepakati bahwa motilitas usus adalah abnormal, etiologi bisa miopati atau
neuropati. Pasien mendapat serangan berulang, bervariasi antara lama dan
frekuensinya terdiri dari mual, muntah, distensi abdomen, dan diare atau konstipasi.
Gambaran Radiologi.
* Mudah- Lihat lipatan usus!
* Lipatan usus halus dimulai dari sisi dinding yang satu ke sisi dinding lainnya
* Lipatan usus besar - Haustra melintang sampai sepertiga bagian usus besar
Dilatasi usus halus
Dilatasi usus besar
No comments:
Post a Comment